Natalan di Warung Kopi
Catatan Ubay KPI
![]() | |
Suasana siang hari di WK Tiam Jalan Setia Budi, Pontianak |
25 Desember selalu diperingati dengan Natal bagi umat Kristiani.
Dalam kalender, setiap tanggal 25 Desember selalu tercetak warna merah. Artinya,
itu adalah hari libur.
Namun tidak untuk beberapa warung kopi di bilangan Gajah
Mada Kota Pontianak. Meski bersamaan dengan Natal tahun 2015, sebagian warung
kopi di kawasan coffe street area di Pontianak tetap buka untuk memberikan
pelayanan kepada pecinta kopi.
Pagi ini, sedari jam enam pagi, saya masuk ke gang di
samping rumah saya. Tujuan saya menjumpai siapa saja yang ada di teras rumah yang
tidak melakukan aktifitas. Kebetulan, tak jauh masuk gang, saya ketemu dengan
warga yang berada di teras rumah. Hingga pukul 8 lewat, saya bersama tiga orang warga di gang tersebut ngobrol
dengan banyak hal yang diperbincangkan.
Maklum saja, pertemuan ini hanya untuk mengisi waktu libur
sekaligus bersilaturahmi.
Selepas itu, saya mulai keluar rumah lagi menuju pusat kota.
Sasaran utamanya tak ada lain, adalah warung kopi. Tujuan saya kali ini adalah
WK Tiam di Jalan Setia Budi, Kota Pontianak, warung kopi ini masih berada di
kawasan Jalan Gajah Mada yang cukup dikenal dengan warung kopinya.
Saat masuk, saya masih menjumpai hanya beberapa orang yang
duduk di warung kopi tersebut. Nampak sepi dari hari biasanya karena bertepatan
dengan libur Natal. Beberapa karyawan warung kopi itupun saya lihat baru selesai sarapan di meja luar.
Sampai pukul 10.00. Jejeran meja yang tersusun rapi sudah
mulai banyak terisi oleh pengunjung, rata-rata mereka adalah pelanggan setia WK
Tiam, sebagian juga warga warung kopi lain yang kebetulan pada hari libur ini
tidak buka, sehingga punya alternative pindah ke WK Tiam.
Tentunya, saya yakini mereka yang berada di WK Tiam bukanlah
umat Kristiani. Sebab tidak mungkin bila mereka Kristiani pagi-pagi sudah ada
di warung kopi. Sama halnya dengan lebaran bagi umat Islam, sangat barang tidak
mungkin bertepatan dengan hari rayanya akan enak nongkrong di warung kopi.
WK Tiam memilih buka pada hari Natal ini karena pemilik
warung kopi tersebut bukanlah umat Kristiani. Saya Tanya kepada salah satu
karyawan, kalau bosnya ikut perayaan Cap Go Meh. Pengakuan itu diperkuat dengan
tidak adanya ornament Natal di warung kopi tersebut, seluruh ruangan tampil
biasa tanpa ada embel Natal.
Demikian kabar dari WK Tiam kali ini, kita berlanjut di lain
waktu dengan nuansa warung kopi lainnya.
Seruput kopinya gan!!!!!