Advertise

Rumah Budaya Madura IKBM Kalimantan Barat photo RumahBudayaMaduraIKBMKalbar_zpscf4181e8.jpg
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Rabu, 24 Desember 2014

Natalan di Warung Kopi

0 komentar


Natalan di Warung Kopi
Catatan Ubay KPI
 
Suasana siang hari di WK Tiam Jalan Setia Budi, Pontianak
25 Desember selalu diperingati dengan Natal bagi umat Kristiani. Dalam kalender, setiap tanggal 25 Desember selalu tercetak warna merah. Artinya, itu adalah hari libur.
Namun tidak untuk beberapa warung kopi di bilangan Gajah Mada Kota Pontianak. Meski bersamaan dengan Natal tahun 2015, sebagian warung kopi di kawasan coffe street area di Pontianak tetap buka untuk memberikan pelayanan kepada pecinta kopi.
Pagi ini, sedari jam enam pagi, saya masuk ke gang di samping rumah saya. Tujuan saya menjumpai siapa saja yang ada di teras rumah yang tidak melakukan aktifitas. Kebetulan, tak jauh masuk gang, saya ketemu dengan warga yang berada di teras rumah. Hingga pukul 8 lewat, saya bersama  tiga orang warga di gang tersebut ngobrol dengan banyak hal yang diperbincangkan.
Maklum saja, pertemuan ini hanya untuk mengisi waktu libur sekaligus bersilaturahmi.
Selepas itu, saya mulai keluar rumah lagi menuju pusat kota. Sasaran utamanya tak ada lain, adalah warung kopi. Tujuan saya kali ini adalah WK Tiam di Jalan Setia Budi, Kota Pontianak, warung kopi ini masih berada di kawasan Jalan Gajah Mada yang cukup dikenal dengan warung kopinya.
Saat masuk, saya masih menjumpai hanya beberapa orang yang duduk di warung kopi tersebut. Nampak sepi dari hari biasanya karena bertepatan dengan libur Natal. Beberapa karyawan warung kopi itupun saya lihat baru  selesai sarapan di meja luar.
Sampai pukul 10.00. Jejeran meja yang tersusun rapi sudah mulai banyak terisi oleh pengunjung, rata-rata mereka adalah pelanggan setia WK Tiam, sebagian juga warga warung kopi lain yang kebetulan pada hari libur ini tidak buka, sehingga punya alternative pindah ke WK Tiam.
Tentunya, saya yakini mereka yang berada di WK Tiam bukanlah umat Kristiani. Sebab tidak mungkin bila mereka Kristiani pagi-pagi sudah ada di warung kopi. Sama halnya dengan lebaran bagi umat Islam, sangat barang tidak mungkin bertepatan dengan hari rayanya akan enak nongkrong di warung kopi.
WK Tiam memilih buka pada hari Natal ini karena pemilik warung kopi tersebut bukanlah umat Kristiani. Saya Tanya kepada salah satu karyawan, kalau bosnya ikut perayaan Cap Go Meh. Pengakuan itu diperkuat dengan tidak adanya ornament Natal di warung kopi tersebut, seluruh ruangan tampil biasa tanpa ada embel Natal.
Demikian kabar dari WK Tiam kali ini, kita berlanjut di lain waktu dengan nuansa warung kopi lainnya.
Seruput kopinya gan!!!!!

Leave a Reply

 
Madura at West Borneo © 2014 | Designed By Blogger Templates